Rabu, 04 Maret 2009

SUATU KEADILAN DARI TUHAN

Untuk pembaca millis terhormat.
Kita tahu Allah menciptakan manusia dengan status yang sama ataupun derajat yang sama, hak yang sama, derajat yang sama.
Juga Allah memberikan keadilan yang sama, baik itu laki-laki ataupun perempuan, kaya dan miskin, sama dihadapan Allah.
Tetapi kadang saya melihat begitu dengkinya sifat manusia, begitu egoisnya sifat manusia, yang membuat perbedaan-perbedaan ataupun get to get, yang mana Allah membuat keadilan dan persamaan, justru manusia merusaknya dengan perbedaan.
Contoh: Sudah tak asing lagi antara simiskin dengan sikaya selalu ada perbedaan, pejabat yang tinggi dengan pejabat kelas teri pasti terjadi mangut-mangut seperti kerajaan feodalisme turunan oleh Belanda.
Contoh berikut kita bisa lihat Yepta anak dari Gilead hasil hubungannya dengan pelacur, yang mana setelah besar diusir oleh anak-anak Gilead yang sah dari istri Gilead yang sah. Yang artinya kekayaan harta benda dari keluarga Gilead membuat pembatasan dengan Yepta yang semata-mata anak haram. Tapi yang justru setelah Yepta besar dipengasingan Tob Allah tetap berpihak pada orang yang tertindas, Yepta jadi pemimpin yang handal dan akhirnya keluarga Gilead bersembah padanya.
Saudara-saudaraku. Hal ini bisa kita lihat di Roma 14:10-12 dan Hakim-hakim 11.1-11
Dalam Roma 14:10-12 jelas ditegaskan pada kita bahwa manusia itu sendiri tidak ada punya hak untuk menghakimi sesamanya, akan tetapi biarlah dipengadilan Allah yang menhakimi, dan dipertanggung jawabkan pada Allah.
Justru yang menjadi pertanyaan pada saya, kenapa hal ini sudah menjadi paku mati dari Allah untuk manusia kenapa dengan teganya selalu terjadi penghakiman manusia, perbedaan-perbedaan dihadapan Allah, dengan contoh yang diatas tadi, juga yang sampai saat ini yang menjadi tradisi dari adat Jahudy yang tetap melekat pada salah satu suku di Indonesia ini dimana kaum perempuan itu tidak ada hak untuk berinteraksi didepan perkumpulan adat, yang justru hanya diutamakan buatin kopi manis, masakin nasi, dll, apakah ini juga keadilan ?
Yang lebih pahitnya tidak ada keturunan dari satu keluarga menjdai bumerang ditengah umum, yang disebutlah " Dang Gabe hape " Sorry.. yahh... bahasa batak, kenapa ini terjadi dari pemikiran manusia, ini tidak lepas dari perbedaan ataupun keegoisan manusia itu sendiri. Boro-boro bilangin tidak gabe kalau tak punya keturunan, berani nggak kita bilangin Tuhan Yesus tidak gabe, yang justru Yesuspun tak ada keturunan.
Mudah-mudah dengan terbitnya millis ini bisa membuat kita menjadi selalu berkacadiri dan Tuhan Yesus memberkati. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar